Rabu, 16 September 2015

Setetes Kebahagiaan untuk Sahabat


Reyseorang pria yang memiliki karisma dan gayanya selalu membuat para gadis meleleh melihatnya. Dia sosok seorang sahabat yang  baik. Dengan ribuan celoteh dari mulut kecilnya, dia selalu mampu membuat ku tersenyum meski disaat hatiku rapuh tak berdaya. ReyhanKurniawan itulah nama lengkapnya. Dia adalah teman pertamaku disaat aku duduk di bangku SMA dan dia juga temanku sebangku di kelas. Beribu canda tawa selalu kita tuangkan disaat kita mulai jenuh dengan berbagai mata pelajaran yang menghantui benak kita. Rey selalu membuatku tertawa lepas bahagia meski terkadang dia selalu membuatku kesal dengan tingkahnya yang menjengkelkan. Namun, dialah sosok sahabat yang selalu memberikan pundaknya dikala aku tak dapat menahan tetesan air mata ini untuk jatuh. Dia selalu membuatku nyaman saat berada disampingnya.
Hari berganti hari aku melewatinya bersama-sama dengan penuh keceriaan. Tak pernah sedetikpun aku melihat raut wajahnya yang murung dan tanpa ekspresi. Namun, dihari ini aku melihat raut wajah yang tak pernah aku bayangkan sedikitpun. Aku tak tahu mengapa dia terlihat sedikit diam dan hal itu membuatku sedih. Dengan perlahan aku mendekatinya dan mencoba untuk menghiburnya.
“Hey Rey...” sapaku
“Hey Ken” balasnya dengan senyum terpaksa
“Ehhhh.. sorry ya sms mu semalem nggak aku bales” ujarku
“Iya gpp kok” jawabnya cuek
“Duuuhhhh.. ada yang ngambek yaaaaa, cakepnya ilang lho kalo cemberut melulu” balasku jahil dengan menyenggol tanggannya
“Enggak kok ken, aku nggak ngambek. Udah lupain aja” jawabnya
“Kamu kenapa sih Rey ? Cerita dong, jangan sedih kayak gini” tanyaku mendenggus kesal
“Hehe.. gpp kok sayang, abang lagi badmood aja nih” jawabnya tersenyum
“Gitu dong abangku sayang, emangnya badmood kenapa sih ? Apa gara-gara semalem yakk” tanyaku penasaran
“Iya nihhh.. lagi kangen sama ayah dan bunda. Hehee” jawabnya malu
“Idihhh abang, kirain kenapa ? Loh katanya hari ini kedua orangtua kamu mau datang ke Bojonegoro, kan ntar rasa kangennya bakal hilang” jawabku
“Naaaaahhh.. itu yang buat aku badmood neng, ayah dan bunda nggak jadi kesini. Sedih banget rasanya” jawabnya sedih
“Udaaaah ah bang, senyum dong. Kan masih ada eneng cakep disamping abang. Heheee” jawanku bercanda lepas
Rey langsung tersenyum lepas dan mengelus kepalaku seperti biasa. Aku suka Rey yang penuh dengan keceriaan dan kelembutan. Dia memang jauh dari kedua orangtuanya dan ini pertama kalinya untuk Rey. Wajar kalau dia merindukan ayah dan bundanya.
***
Aku terbangun dari mimpi indahku ketika si Mbok membangunkanku dan memberitahuku bahwa Rey sudah menungguku didepan rumah. Dengan fikiran yang masih dibuai oleh mimpi dan dengan bergegas pula aku langsung menemui Rey.
“Pagi bidadari bau iler” sapanya menggodaku
“Apaan sih !! Baru jam berapa ini kamu kok udah menjemputku ?” jawabku kesal
“Udah jam setengah 7 eneng jelek” jawabnya serius
“Astagaaaaaaa !!!!!! bentar yaaaa aku cuci muka dulu dan ganti baju” Jawabku tergesa-gesa masuk ke dalam rumah
Dengan segera aku masuk ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi. Seusai itu, aku melihat jam dinding di kamarku dan jarum jam masih menunjuk ke arah pukul setengah 6. Aku pun kesal dan masuk ke kamar mandi lagi untuk mandi. Dan aku langsung bersiap-siap dan mendandani diriku sendiri.
“Subhanallah.. Betapa cantiknya anugerah Tuhan ini” Ucapku lirih didepan cermin dan langsung menemui Rey di depan rumah.
“Lama banget sih dandannya, cepet sini naik!” katanya kesal
Aku pun langsung naik motornya dan merangkul pinggangnya seperti biasa. Bahkan sesampai sekolahpun aku tak melepas tanganku dipinggangnya karena dia selalu marah kalau aku melepaskannya. Aku juga nggak tau kenapa dan aku hanya menurutinya seperti boneka barbie. Setelah dia menaruh sepeda motornya ditempat parkiran, kita langsung jalan ke kelas bersama. Nggak ada angin maupun hujan, tiba-tiba dia memegang tanganku sampai kelas dan semua teman-teman mengejek kita. Namun dengan stay cool dia tetap memegang tanganku. Memang dari awal masuk SMA, semua teman ku bilang kalau aku dan Rey adalah pasangan yang serasi.
Seperti biasa, aku dan Rey melewati mata pelajaran dengan selalu bercanda. Yaaaa inilah setan yang berupa sahabat. Setan yang mempengaruhiku untuk tidak mendengarkan penjelasan materi pelajaran dari guru-guru. Itulah pemikiran yang terkadang muncul di dalam benakku. Namun meski begitu, nilai-nilaiku sekolah dan Rey bisa dibilang lumayan bagus. Mungkin karena kita sering belajar bareng dengan teman-temanku sekelas lainnya.
Kriiiiiiinggggg... Kriiiiiinggggg...
Bel istirahatpun berbunyi dan Rey langsung mengajak teman-temannya bermain futsal. Dan aku tetap tinggal di kelas karena tubuh ini seperti telah melekat pada bangku yang aku duduki. Tiba-tiba ada seorang temanku yang duduk disebelahku. Dia adalah Intan Permata Sari. Intan adalah teman baikku. Dia mengajakku ke kantin, namun aku menolaknya. Intan tetap memaksaku dan akhirnya aku mau menemaninya. Sesampai dikantin, aku memesan bakso dan jus melon kesukaanku. Aku bicara panjang lebar dengan Intan di kantin. Nggak tau kenapa tiba-tiba dia membahas tentang Rey dan ternyata Intan suka dengan Rey. Mendengar kalimat bahwa dia suka dengan Rey, tiba-tiba hatiku sakit seperti butiran debu yang tersapu angin. Aku tidak mengerti apa yang aku rasakan ini. Aku hanya membalas dengan senyuman manis dihadapannya. Dan tak ku sangka, Intan memintaku untuk melancarkan hubungannya dengan Rey. Meski berat mulut ini untuk berkata-kata namun dengan terpaksa dan hati terpecah belah, aku membalas keinginannya itu dengan kata iya. Intan pun langsung mencubit pipiku dengan wajah yang gembira dan berterima kasih padaku.
Setelah kejadian di kantin sekolah itu, entah kenapa tiba-tiba aku dan Intan menjadi lebih dekat dari biasanya. Dia selalu masuk di celah-celah antara aku dan Rey. Dengan sedikit risi aku tidak menyukainya. Namun bersamaan dengan rasa ketidaksukaanku sama Intan malah menjadikan Rey tampak akrab dengannya.
***
Hari berganti begitu cepat. Suasana pagi yang selalu ceria oleh kedatangan Rey perlahan lenyap entah kemana. Akupun bersiap ke Sekolah dengan raut muka yang tak ada semangat  sama sekali. Seusai minum segelas susu, aku pun berangkat ke sekolah sendiri untuk kesekian kalinya. Aku tak habis pikir, kemana perginya Rey dari setiap pagi ku. Di sekolah pun dia lebih asyik bermain futsal di setiap jam istirahat dibandingkan saling bertukar cerita denganku.
Tak ada lelahnya diriku selalu membuka suara di tengah-tengah pelajaran untuk saling berbicara dengannya. Dia pun sama sekali tidak pernah menghargai ucapan yang terus aku lontarkan kepadanya.
“Bu Aning sedang menjelaskan materi ken, serius dong kamu. Jangan ngobrol melulu di tengan pelajaran” Ucapnya pelan kepadaku.

To be continue (mau garap laporan PKM dulu ya teman, hehe)
Read more » →Setetes Kebahagiaan untuk Sahabat
Sabtu, 12 September 2015

Wisudawan Universitas Brawijaya

“Akhirnya hari ini pun tiba” bisikku dalam hati
Dengan berjuta rasa yang entah bagaimana mendeskripsikannya, aku mulai mengikhlaskan sosok pribadi yang perlahan masuk dalam kehidupanku. Dari rasa canggung berhadapan dengannya hingga selangkah lebih dekat untuk saling berbagi cerita. Mas Ardi, lengkapnya Arditha Mauluddin. Dia seorang mantan ketua HUMANERA di fakultasku, FPIK UB. Menurutku dia sedikit sombong, baik, pintar dan hebat dalam mengutarakan segala hal yang berada di otaknya.
Aku mulai mengenalnya lebih jauh ketika dia menjabat sebagai ketua HUMANERA. Yaaaa mau tidak mau aku harus mengenalnya, karena pada saat itu aku menjabat sebagai sekretaris umumnya. Banyak sekali perbedaan yang membuat kita layaknya seekor kucing dan anjing. Berawal dari sifat kekanakanku yang dapat memunculkan sifat keras kepalanya. Tapi entah kenapa, seiring berjalannya waktu kita mulai menghargai dan menerima kekurangan satu sama lain.
***
“Dek dimana?” sebuah pertanyaan dari mas Ardi yang sering muncul di icon pesan handphoneku dan aku sangat membencinya. Pesan itu selalu menjadi magnet yang menarikku untuk berada di kampus tercinta. Pesan dengan pertanyaan serupa datang berulang-ulang dan menggetarkan handphone ku. Dengan lantang aku berteriak karena kebencianku terhadap pertanyaan itu. Namun disaat kepengurusan HUMANERA berakhir, aku malah merindukan untaian pertanyaan yang menggetarkan hatiku untuk membencinya.
“Sekarang, aku harus mulai terbiasa untuk tidak sedekat dulu” gumamku dalam hati.
***
Beribu godaan dan cibiran orang luar yang mendeskripsikan kita saling memiliki perasaan satu sama lain. Tapi itu semua tidak membuat kita saling berjalan berjauhan, malah membuat kita menjadi semakin dekat layaknya saudara. Dan tentunya ingin kurasakan kedekatan itu untuk lebih lama lagi. Namun hari ini merupakan hari gembira untuknya. Hari dimana dia telah memiliki gelar S.Pi dan masuk di kehidupan baru. Aku pun mencoba memejamkan mata dan tak ingin perpisahan ini terjadi. Namun sekarang aku sadar, aku harus melewati perubahan baru lagi dan berjalan di jalur yang berbeda. Meski begitu semoga kita bisa berjumpa di waktu yang tepat dan berusaha untuk tetap menjaga tali silahturahmi J




Adek, Teman dan Sahabat
Niken Haryati Tungga Dewi
Read more » →Wisudawan Universitas Brawijaya
Rabu, 04 September 2013

Sebuah Angan

Thursday, februari 25, 2010

Ku ingin menjadi burung
Terbang bebas kemanapun
Tak ada beban yang menghantui
Dan tak terpenjara dalam kesendirian
Ku ingin seperti pelangi
Yang memberi keindahan pada kami
Kami yang selalu hampa
Dan selalu tertindas akan kesedihan
Ku ingin semua bisa senang
Menjalani hidup dengan ringan
Tak ada kesedihan
Selalu akan dalam kegembiraan
Ku ingin segera esok hari
Yang akan menemani
Dan kelak akan menghangatkan
Dari dinginnya kesedihan yang melanda

By : Niken Haryati Tungga Dewi
Read more » →Sebuah Angan
Selasa, 13 Agustus 2013

Coretan Pena #Puisi

Friday, January 01, 2010

Mendung melanda dunia
Menutup jiwaku yang bahagia
Hujan turun dengan seketika
Bersama hati yang sedang tersiksa
Kini kau telah pergi
Kau menghilang tanpa nurani
Tak pedulikah kau akan hati ini
Yang mencintaimu sampai mati
Tapi semua telah sirna
Kau telah pergi dengannya
Membuat diriku teluka
Dan menjatuhkan air mata
Kau menipuku
Dengan semua kata manismu
Tak sedikitpun kau peduli padaku
Betapa sakitnya kau robek batinku
Aku telah kecewa denganmu
Pergilah sejauh mungkin dariku
Tak perlu kau kembali lagi dikehidupanku
Karna telah tertutup hati ini untukmu



By : Niken Haryati Tungga Dewi
Read more » →Coretan Pena #Puisi
Senin, 22 Juli 2013

Sahabat Sejati

Saturday, April 03, 2010

Mentari pagi bangunkan mimpi
Menghapus semua lelapnya tidur ini
Menghilangkan kegelapan yang sunyi
menghiasi keindahan dunia yang alami
Diri seakan ingin tetap dibuai oleh mimpi
Tak inginkan melangkah lagi
Semangat seakan ditelan oleh hari
Yang selalu kulalui sendiri
Ku tak perlu menyesali
Yang terjadi biarlah terjadi
Hari-hariku telah menanti
Dan ku mulai melangkah lagi
Meski tak ada kekasih yang menanti
Meski tak ada cinta yang menghiasi
Tapi masih ada sahabat sejati
Yang selalu memberi solusi
Sahabat sejati…
Ku ingin kau selalu disisi
Selalu menemani
Tak seperti kekasih yang datang lalu pergi


By : Niken Haryati Tungga Dewi
Read more » →Sahabat Sejati
Selasa, 18 Juni 2013

My Name is Niken


Niken Haryati Tungga Dewi. Itulah nama yang diberikan kedua orangtuaku saat aku dilahirkan 18 tahun yang lalu. Niken artinya adalah anak perempuan yang cantik. Haryati adalah singkatan dari nama kedua orangtuaku yaitu Munahar dan Siti Khunainah Hidayati. Namun sebenarnya haryati juga memiliki arti yaitu hatinya mulia. Sedangkan Tungga Dewi memiliki arti tokoh wanita abad 14 di Nusantara dan juga merupakan ratu dari kerajaan Majapahit. 
Aku lahir tepatnya tanggal 4 bulan Maret tahun 1995 pada pukul 7 pagi di kota ledre, Bojonegoro. Secara astrologi, aku Pisces. Hal itu membuat kepribadianku menjadi unik. Terkadang pendiam dan sedikit pemalu, kadang sangat terbuka. Biasanya aku juga memiliki sifat percaya diri yang berlebih dan akhirnya membuatku sedikit menjadi lebay. Narsis.. itulah kebiasaan yang sangat melekat di dalam diriku. Namun aku selalu penuh semangat, ceria, tak pernah lelah dan giat dalam bekerja. Negatifnya, aku manja, egois, individualisme, mau menang sendiri, dan kadang menunda-nunda pekerjaan. Ya, tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi aku selalu mencoba menjadi orang baik. Aku humoris, setidaknya menurutku sendiri. Aku senang membuat orang tertawa, karena sungguh, salah satu kebahagian di dunia ini adalah ketika kita dikelilingi oleh orang-orang yang merasa bahagia.
Aku merupakan seseorang yang sangat menggunakan hati. Boleh dibilang aku lebih sering menggunakan perasaan. Kalau terjadi sesuatu yang mengganggu hati ini, aku terlalu sering meluapkannya dalam tangisan. Aneh, suatu kebiasaan yang tidak pernah berubah, meski kadang ingin sekali aku ubah.
Aku ingin menjadi seperti ibuku. Dia sangat sabar dan tegar. Apapun yang mengganggu hati, jarang sekali masuk ke dalam hati, melainkan hanya menyentuh pikirannya. Ingin sekali ku seperti itu, tidak gampang tersakiti. Tak hanya itu, sepertinya aku juga banyak menginginkan untuk menjadi seperti pribadi yang lain.
Namun, semua itu membuatku semakin capek dan sebenarnya itu sangat menyiksa untuk bisa menjadi seperti pribadi orang lain. Berusaha menjadi orang lain hanyalah membuatku tidak menjadi yang terbaik dari versi diriku sendiri. Aku selalu menanamkan keteguhan hati pada diriku sendiri bahwa aku bukanlah orang lain, dan aku tidak ingin menjadi duplikat mereka. Kalau bisa menjadi versi yang terbaik dari diri sendiri, mengapa harus menjadi versi yang kedua dari orang lain ?
Secara fisik, aku tinggi, dan agak gemuk. Berambut hitam yang lurus. Aku sedikit canggung dengan orang yang menatapku dengan aneh sambil mendongak, karena aku lebih menjulang dari perempuan rata-rata. Tetapi hal itu membuatku percaya diri. Setidaknya aku tidak perlu memakai sepatu hak tinggi yang menyakitkan jika dipakai, hanya untuk terlihat lebih tinggi.
Sekarang aku sedang menempuh kuliah jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan di Universitas Brawijaya. Awalnya aku tidak tau jurusan apa yang aku ambil ini dan selalu bertanya-tanya prospek kerja apa yang dapat aku andalkan. Namun lama kelamaan aku mulai menikmatinya dan Love It. Aku bangga menjadi anak Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Aku menyukai musik dan binatang. Aku suka musik yang bisa menyuarakan isi hatiku dan entah bagaimana dapat menghanyutkanku kedalam liriknya. Aku juga suka binatang. Mereka, banyak macamnya dan penuh dengan misteri. Aku yakin, walaupun mereka diam, mereka mengerti apa yang kita katakan. Terkadang, aku berharap aku bisa berbicara dengan mereka dan mengerti apa yang mereka rasakan. Binatang yang paling aku sukai adalah kucing. Karena menurutku kucing merupakan binatang yang lucu dan bisa kita ajak bermain.
Aku mempunyai cita cita yang amat banyak sejak kecil. Aku ingin menjadi dokter, komando wanita (Kowat), pramugari, artis, ibu rumah tangga yang baik, model dan pegawai bank. Aku ingin bertualang dan keliling dunia, merasakan kemegahan Eropa, keramah tamahan Asia, kebebasan Amerika, dan esensi akan kehidupan di Afrika. Aku ingin menginjakkan kaki di atasnya. Aku ingin merubah dunia.
Sekarang... aku akan terus belajar lebih giat lagi untuk menjadi seperti apa yang aku inginkan. Biarpun semuanya tidak membimbing dan membantuku, tetapi aku harus tetap berusaha untuk belajar mandiri. Itupun juga pasti terkadang aku akan membutuhkan bantuan orang lain. Tetapi aku akan berusaha untuk mandiri.
Dan terakhir, aku ingin membanggakan kedua orang tuaku dan semua orang disekelilingku. Aku akan berusaha dengan keras. Aku ingin mereka berkata,
“Itu Niken. Dan aku bangga padanya.”





J Sekian J
Read more » →My Name is Niken
Senin, 17 Juni 2013

Opinion about Me #1







Read more » →Opinion about Me #1
Selasa, 14 Mei 2013

Just Me !!


Haii my sweety blog :’) aku ingin menuangkan beberapa ungkaian kata yang ada dibenakku sekarang ini. Yaaaa singkat kata, AKU CEMBURU. Mungkin aku salah dengan sikapku ini, aku tak menghargai profesi dia sekarang ini. Aku hanya bisa meluapkannya dengan tulisan ini dan dengan butiran air mata. Dengan kata lain, "aku tak suka melihat hasil potretanmu". Melihat hasil potretan "KAU DENGAN DIA !! SIAPA YANG GAK CEMBURU ??" Memang aku juga salah karena aku tak memberi tahukan isi hatiku ini kepada dia. Bagaimana bisaaa aku bilang ini semua disaat dia marah karena aku lebih sibuk dengan tugas kuliahku saat ini. Yang ada... pasti dia akan lebih marah padaku dan ujung-ujungnya aku harus menahan emosiku dan sedikit merendahkan hatiku. Jadi percuma saja kalau aku bilang cemburu lihat hasil potretannya.
***
Yaaaaa aku hanya berusaha tegar dengan ini semua. Aku hanya bisa memendamnya sendiri dan tulisan ini akan menjadi rangkaian kenangan disetiap hal yang aku rasakan. Kehidupanku masih panjang dan batu penghalang dalam meraih kesuksesanku masih banyak diluar sana. Jadi, hal sekecil ini tak akan jadi karang penghalangku dalam maju melangkah ke depan. Yang aku tahu, dia kebaCUTE kalau tak tahu apa yang aku rasakan ketika melihat hasil potretannya. Mungkin hanya akulah seorang wanita yang tak boleh cemburu kepada kekasihku sendiri dan selalu mengalah disaat dia marah karena aku tak ada untuk dia dan lebih mementingkan TUGAS KULIAHKU...
***



Keep Smile :’) Fighting NIKEN \o/
Read more » →Just Me !!
 
(MI)KEN. Template Design By: SkinCorner