Mahasiswa merupakan anak terpelajar yang memiliki corak keberagaman pemikiran, gagasan dan ide-ide yang penuh dengan kreatifitasnya masing-masing. Mahasiswa sendiri bisa dibilang elemen masyarakat yang sangat sentral dalam memajukan sebuah peradaban. Secara etimologis, mahasiswa berarti siswa yang di maha-kan, siswa yang dihormati dan dihargai dilingkungan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Mahasiswa sebagai kaum intelektual yang berdasarkan keilmuannya harus bersikap kritis dan tegas dalam membela kepentingan berbangsa dan bernegara.
         Di zaman sekarang ini masih ada mahasiswa yang pasif dan tidak peka dengan isu-isu terkini. Banyak mahasiswa yang sudah meninggalkan kebesaran identitas ke-mahasiswa-an mereka. Mahasiswa lebih cenderung berfikir pragmatis dan individualis. Tidak heran, karena arus globalisasi yang tidak disikapi dengan baik berdampak kepada generasi muda (mahasiswa) dan akhirnya ujung tombak dalam memajukkan pendidikan bangsa pupus sudah. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa harus ingat peran kita terhadap kemajuan pendidikan bangsa sangat sentral. Secara umum mahasiswa menyandang tiga peranan, diantaranya adalah :

1. Agen of Change
      Mahasiswa sebagai Agen of Change, artinya adalah mahasiswa sebagai agen dari sebuah perubahan. Mahasiswa yang diharapkan oleh masyarakat menjadi bagian dari perubahan bahkan sebagai aktor dalam membawa bangsa ini ke dalam sebuah perubahan yang lebih baik, lebih bermartabat, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jika ada suatu kesalahan didalam masyarakat maka mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan kebenarannya. Mahasiswa selalu dituntut untuk memiliki pola pikir yang kritis, demokratis dan kontruktif. Jaman terus bergerak dan berubah, namun semangat dan idealisme mahasiswa tidak boleh berubah dengan berjalannya jaman. Semangat-semangat yang berkobar terpatri dalam diri mahasiswa sangat mendasari perubahan untuk melakukan perubahan-perubahan atas keadaan yang dianggapnya tidak adil. Mahasiswa harus memiliki mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Mahasiswa juga harus memiliki sikap idealisme yang mendorong dirinya untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa dengan cara mereka sendiri. Tidak dapat dipungkiri bila generasi muda khususnya para mahasiswa selalu dihadapkan pada permasalahan global. Sangat diharapkan jika setiap ada perubahan, mahasiswa selalu tampil sebagai kekuatan pelopor, kekuatan moral dan kekuatan pendobrak untuk melahirkan suatu perubahan ke arah yang lebih baik.

2. Sosial Control
        Mahasiswa sebagai sosial control berarti mahasiswa berperan sebagai pengontrol nilai-nilai di masyarakat. Peran mahasiswa sebagai sosial control terjadi ketika ada yang tidak beres dalam suatu masyarakat. Dengan rasa peduli dan sikap sosialisnya, mahasiswapun dapat untuk menjaga kestabilan sosial. Peran mahasiswa sebagai sosial control tentu tidak main-main. Mahasiswa sebagai sosial control ini harus menutup celah-celah kezaliman yang ada di masyarakat. Mahasiswa juga harus menjaga, memperbaiki nilai dan norma dalam masyarakat serta menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri jika mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat. Selain itu, mahasiswa sebagai sosial control juga memiliki kewajiban untuk terus memantau dan mengobrol kondisi sosial di dalam masyarakat, segala fenomena dan gejala sosial yang terjadi sudah seharusnya menjadi perhatian para mahasiswa.
Mahasiswa dapat berperan sebagai sosial control dengan menumbuhkan jiwa sosial yang peduli pada keadaan rakyat yang mengalami penderitaan, ketidakadilan dan ketertindasan. Salah satu keadaan yang mengharuskan mahasiswa berperan sebagai sosial control yaitu apabila dalam suatu kawasan yang masyarakatnya sedang dalam konflik, maka pada saat itu pula mahasiswa harus terjun langsung dalam kawasan tersebut. Secara naluriah, mahasiswa yang notabene memiliki cara pandang objektif dan idealis realistis lebih mudah menyelesaikan suatu konflik daripada masyarakat itu sendiri yang mungkin diselimuti ego subjektif masing-masing. Suatu demonstrasi juga merupakan aksi mahasiswa sebagai bentuk sosial control apabila dalam pengambilan suatu putusan pemerintah terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi masyarakat. Tentulah mahasiswa besar kaitannya sebagai sosial control.

3. Iron stock
      Sebagai iron stock, mahasiswa inilah yang memiliki peran sebagai penerus utama dari pemimpin yang telah ada pada saat ini tentunya menjadi pemimpin yang tangguh dengan kemampuan, akhlak yang mulia dan kritis terhadap kondisi bangsa. Mahasiswa merupakan harapan bangsa untuk masa depan. Maka dari itu, mahasiswa menjadi harapan bagi masyarakat yang diharapkan agar bisa merubah kondisi bangsa dan mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi baik itu masalah politik, ekonomi, pendidikan, sandang maupun pangan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda. Oleh karena itu, kaderisasi harus dilakukan secara terus menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan. Untuk menjadi iron stock, mahasiswa harus memiliki soft skill lain seperti kepemimpinan, kemampuan memposisikan diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi.

      Begitu banyak tuntutan mahasiswa. Namun tidak sedikit mahasiswa yang lupa akan tuntutan atau peran tersebut. Penulis berharap agar mahasiswa mengingat kembali apa sebenarnya peran mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat memberikan kontribusi terhadap Bangsa. Dan yang paling utama yaitu mahasiswa harus bisa membawa Negara ini ke dalam perubahan yang jauh lebih baik. Semoga.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

nn dah

teruskan

Posting Komentar

 
(MI)KEN. Template Design By: SkinCorner